Sebelum mengenal lebih jauh dan membahas
tentang tata cara mencetak motif dengan teknik ecoprint, ada yang tau gak sih
apa itu teknik ecoprint?
Sesuai namanya, ecoprint berasal dari kata eco atau ekosistem
yang berarti lingkungan hayati atau alam dan print artinya cetak. Sistem dengan
menjiplak dedaunan dan kemudian merebusnya, mirip seperti proses pembuatan
batik, maka sering juga disebut batik ecoprint. Namun, motif yang dihasilkan
oleh sistem ecoprint ini lebih kontemporer dibandingkan batik yang digambar
ataupun dicetak dengan motif batik yang klasik. Perbedaan lainnya, ecoprint
tidak menggunakan alat seperti canting (alat seperti pena untuk membatik) dan
bahan malam, namun menggunakan bahan yang terdapat di alam sekitar, seperti
aneka dedaunan yang menghasilkan warna alami.
Beberapa langkah-langkah ini akan membantu kamu
untuk membuat kreasi motif kain dengan cara ecoprint, atau lebih tepatnya
menggunakan teknik pounding (teknik pukul). Yuk, kita simak langkah-langkahnya!
1. Bentangkan
kain
Setelah mempersiapkan kain yang
akan kamu gunakan untuk mencetak motif ecoprint, bentangkan kain tersebut di
suatu tempat yang luas. Utamakan tempat tersebut aman untuk digunakan dan
merupakan bidang datar. Jangan lupa di beri plastik pada bagian bawah kain agar
tidak membekas pada alas dan menjaga kebersihan kain.
2. Tempelkan
daun-daunan yang diinginkan
Bukan hanya kain, daun-daunan juga
merupakan bahan utama yang perlu di persiapkan dalam proses ecoprint ini. Kamu
bisa memilih daun-daun yang berada di sekitar kamu seperti daun jati, daun
waru, ataupun daun awar-awar yang memang lebih mudah untuk di dapatkan di
sekitar lingkungan kita.
3. Pukul
dengan menggunakan palu hingga warna daun menempel di kain
Setelah mengatur posisi daun yang
telah kamu pilih, kamu bisa langsung memulai teknik pounding dengan
memukul-mukul daun dengan menggunakan palu hingga warna daun menempel di kain.
4. Angkat
secara perlahan daun tersebut
Jika proses pounding telah usai,
kamu bisa mengangkat daun-daun yang telah kamu pukul menggunakan palu dengan
perlahan
5. Jemur
kain hingga kering
Kemudian, jika sudah selesai
mengangkat daun-daun, jemur kain hingga kering.
6. Rendam
kain dalam rendaman waterglass
Selanjutnya, kamu bisa menjemur kain
yang sudah memiliki motif ecoprint tadi denganwaterglass. Khusus untuk
pembuatan batik dengan bahan pewarna reaktif seperti remasol, waterglass
dibutuhkan dalam proses yang bernama fiksasi. Tujuan dilakukannya proses
fiksasi salah satunya adalah untuk mengunci sekaligus menguatkan zat warna yang
dipakai pada kegiatan pembatikan.
7. Jemur
kembali hingga kering
8. Dan
kain ecoprint kamu sudah jadi deh !
Gimana? Bukankah membuat motif melalui cara ecoprint
lebih mudah dari apa yang kalian bayangkan? Apalagi menggunakan teknik
pounding, cara ini lebih mudah di lakukan daripada harus mencetak motif
menggunakan centing ataupun malam. Karena melalui cara ini, bahan-bahan yang
diperlukan terkesan lebih ramah lingkungan dan mudah di temukan di sekitar
kita. (Bs)
Web Resmi
IG SMKN1KTS
Facebook
Group Alumni