Bekerja dengan Hati Nurani
Judul : Bekerja dengan hati nurani
Penulis : KH. Muwafik Saleh
Penerbit : Erlangga
Tahun Terbit : 2009
Jumlah halaman : 293 halaman
Peresensi :
Sirajuddin
Pada halaman kata pengantar penulis
mengemukakan bahwa isi buku ini merupakan kerangka pikir dituangkan dalam
bentuk tulisan yang menjadi salah satu bagian dalam modul pelatihan SWOT
(Spritual Worker Training) orientasi pelatihan ini untuk membuka kesadaran
dalam memaknai setiap aktivitas dalam bingkai spiritual, penulis juga
menjelaskan manifestasi nilai kebaikan dan kebenaran akan memunculkan sikap
sikap positif, penuh tanggung jawab,dan semangat untuk menampilkan yang terbaik
dalam hidup. Buku ini merupakan persembahan kepada para pembaca atur bisa lebih
memaknai kerja sehingga bernilai ibadah , inilah yang seharusnya menjadi
program kerja kita dengan demikian apapun hasil kerjanya akan bernilai ibadah
sehingga dapat menambah waktu ibadah( makhdoh ) kita yang selama ini dirasa
sangat kurang.
Kerja ibadah akan menghasilkan rezeki
yang halal dan penuh berkah. Rezeki yang akan menjadi nafkah bagi anak istri
kita serta menjadi darah yang akan mengalir seluruh tubuh dari sinilah akan
tumbuh jiwa-jiwa yang sehat pikiran-pikiran yang cerdas dan perilaku-perilaku
yang berakhlak agung maka tumbuhlah anak anak yang sholeh dan sholehah serta
tercipta keluarga yang sakinah mawadah warohmah, kunci pembuka utama bagi kerja
ibadah adalah hati yang hidup dan bersih yaitu hati yang mampu mengundang
simpati allah azza wa jalla karena dialah sang pemberi rezeki dzat yang maha
suci dan hanya mau menerima yang suci suci berisi dari noda. Itulah hati yang
telah dipenuhi dengan cahaya hati nurani serta tunduk pada nilai-nilai kebaikan
dan kebenaran itu nilai-nilai yang termanifestasikan dalam perilaku keseharian
baik di rumah ,masyarakat ,maupun di tempat kerja .
Manifestasi senilai kebaikan dan
kebenaran akan memunculkan sikap-sikap positif penuh tanggung jawab dan
semangat untuk menampilkan yang terbaik dalam kehidupan sikap positif tersebut, seseorang takkan pernah
menyia-nyiakan waktu dan kesempatan untuk mengukir sejarah kehidupan dengan
perilaku dan akhlak yang agung dengan tinta pemerhati bersih dan sikap terbaik
itulah yang dapat membuka pintu rahmat Allah
SWT.
Dalam kurun waktu yang cukup panjang,
manusia memahami bahwa indikator dan syarat utama sebuah keberhasilan sangat
ditentukan oleh kemampuan seseorang merespon hal-hal yang bersifat akademis
seperti berhitung ,berlogika ,berbicara, dan berpikir secara sistematis. Semua
kemampuan tersebut merupakan fungsi kerja otak kiri yang terletak pada
neokorteks . Kemampuan inilah yang disebut kecerdasan intelektual( IQ) .
Menukil pendapat Daniel Golemen di
awal pembahasan buku ini menjelaskan kontribusi maksimal dari kecerdasan
intlektual (IQ) yang terletak pada neokorteks, kecerdasan emosional yang
mengandung banyak kompetensi seperti; kesadaran diri (self Awarenees), kesadarn
emosi (emotional self-Awareness), penilaian diri (Self assessment), dan Percaya
diri (Self-confidence), kecerdasan spritual (spiritual Quotion atau SQ)
yang termasuk fungsi saraf otak yang bernama God Spot yang terletak pada
temporal lobe yang merespon aktifitas spiritual, namun paradigma kecerdasan ini
mengubah cara pandang manusia dalam menilai kehidupan dan segala aktifitasnya,
manusia terjebak dalam penjara rasionalisme-materialisme karena hegemoni
kapitalis.
Kesadaran sosial ( sosial awareness) meliputi
empati ( emphaty ) , orientasi pelayanan ( service orientation ) ,
mengembangkan orang lain ( developing others ) , kemampuan mengatasi keragaman
( laveraging diversity) ,dan kesadaran politis ( pokitical awareness) .
keterampilan sosial ( sosial skill) meliputi pengaruh ( influence) , komunikasi
( communication ) , kepemimpinan ( leadership) , katalisator perubahan ( change
catalyst) , manajemen konflik ( conflict management) , membangun relasi (
building bonds ) , kolaborasi dan koperasi ( collaboration and cooperation )
,serta kemampuan tim ( team capabilities ) . dalam perkembangan selanjutnya,
diyakini bahwa kecerdasan emosional bukanlah satu satunya penentu keberhasilan
dan kesuksesan seseorang .
Kecerdasan spiritual dipercaya
mampu mengantarkan manusia pada ketenangan dan kesadaran diri yang tinggi saat
melakukan serangkaian aktivitas spiritual.pusat kajian kecerdasan spiritual ini
masih sebatas kajian yang sifatnya materi rasionalistik,yaitu otak . padahal
pusat kesadaran tertinggi yang ada dalam diri manusia sesungguhnya bersumber
pada kalbunya ( hati ). Kecenderungan rasionalistik dan artifisial merupakan
kecerdasan spiritual yang dipahami bangsa barat sehingga tidak menyentuh
langsung ke pusat kesadaran.
paradigma kecerdasan ini telah
mengubah cara pandang manusia adalah menilai kehidupan dan segala aktivitasnya.
Manusia telah lama terjebak dalam penjara rasionalisme materialisme akibat
sistem kehidupan atau kapitalis dan hegemoni. Jiwa manusia pun menjadi gersang
dan kesepian di tengah ingar bingar duniawi karena itu banyak kelompok dengan
berbagai aktivitas tertentu untuk memenuhi pemanggilan jiwa yang dahaga akan
spiritualitas sekaligus mencari identitas diri hal ini sesuai dengan fitrah
hakiki kemanusiaan yang disebut dengan naruli ketuhanan. Kecerdasan spiritual
diyakini mampu mengantar manusia pada penemuan hakikat diri yang sejati . lebih
dari itu, kecerdasan ini telah terbukti sebagai media untuk mengantarkan pada
kesuksesan hidup inilah sebuah era di mana spiritual menjadi pusat paradigma
manusia walaupun mungkin masih belum dapat dikatakan sebagai era kemenangan
spiritualisme atas materialisme.berdasarkan pengalaman penulis buku ini ,
beberapa perusahaan besar di Indonesia membekali para karyawannya dengan
berbagai pelatihan motivasi spiritual ( spiritual motivation) . dengan
Manajemen Qolbu (MQ ) ,Emosional - spiritual Quotient ( ESQ) ,atau Corporate
spiritual Training (CST) .
Tujuan pengadaan pelatihan yaitu
membangun kesadaran diri dan meningkatkan motivasi kerja dalam bingkai
spiritual . Mereka mengirimkan ratusan karyawannya untuk mengikuti pelatihan
ini dengan harapan dapat mengubah cara pandang mereka selaku karyawan terhadap
kerja dan menumbuhkan motivasi kerja tertinggi atas dasar ibadah.sementara,
islam sebagai agama yang agung telah membangun konsep kecerdasan spiritual
sejak 14 abad silam .
konsep inilah yang disebut dengan
istilah akhlak, yaitu sikap yang menjadi alasan diutusnya Rasulullah Saw.
Akhlak itulah yang dipraktekkan secara nyata oleh rasulullah saw dan para
sahabatnya. Praktik akhlak dalam aktivitas keseharian baik dalam hubungan
ketuhanan dengan dirinya sendiri maupun antara manusia termasuk didalamnya cara
dan sikap yang terbaik saat bekerja maka kita pun mengenal sifat-sifat mulia
rosulullah saw, yang diteladani para sahabatnya seperti sidik , amanah ,tabligh
, Fathanah dan sifat-sifat baik lainnya.
Berdasarkan pengalaman penulis
sebagai instruktur pelatihan selama ini, banyak perusahaan memberikan apresiasi
yang sangat baik terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia mereka
menyadari bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pribadi dan perusahaan bukanlah
semata-mata dipengaruhi kemampuan dalam menguasai bidang pengetahuan maupun
keterampilan teknik( skill) tertentu .juga di tentukan oleh formulasi sikap (
attitude) yang ditampilkan dalam merespon berbagai pekerjaan, pola hubungan
dengan orang lain setelah kesadaran tinggi terhadap nilai terjadi itu sendiri
di sinilah spiritual berfungsi memberikan sentuhan penting bagi penanaman
nilai-nilai kerja.
Penanaman nilai-nilai spiritual
di dunia kerja diyakini mampu mendorong munculnya motivasi dan produktivitas
kerja yang tinggi atas dasar ibadah. Dengan demikian pekerjaan dilakukan secara
ikhlas; tanpa pamrih, penuh kesadaran
,bertanggung jawab, bersemangat ,dan bersungguh-sungguh karena merasa dinilai
oleh allah yang maha melihat, suci bersih dari penyimpangan, penyelewengan ,dan
kebohongan ,penuh prestasi , terobsesi untuk selalu menampilkan yang terbaik
sedang menjadi teladan contoh terbaik dalam kebaikan bagi lainnya. Berbagai
sikap ini harus dibina dan dikembangkan lebih lanjut pasca pelatihan dalam
keseharian kerja oleh para pekerja hati nurani( spiritual worker)
Islam sangat layak untuk dipilih
sebagai jalan hidup,way of life . Islam tidak hanya berbicara tentang moralitas
akhlak, tetapi juga memberikan peletakan dasar tentang konsep-konsep membangun
kehidupan dan peradaban tertinggi. Islam pun layak bertindak sebagai sebuah
ideologi guna mengatur kehidupan baik dalam masalah ibadah, keluarga
,masyarakat, politik ,maupun ,ekonomi negara.
Salah satu konsep yang menjadi perhatian
dalam islam adalah tentang bekerja. Bekerja merupakan hal mendasar dalam
kehidupan. Hidup manusia dapat berjalan dengan baik jika setiap orang mau
bekerja untuk kepentingan individu ,kepentingan sosial ( pekerja sosial) ,
kepentingan keberlangsungan negara , serta kepentingan kehidupan yang lebih
luas lagi, dengan bekerja , seseorang dapat membangun kepercayaan dirinya tentu
akan berbeda dengan seseorang yang tidak bekerja sama sekali kata disebut juga
pengangguran, dalam masa pencitraan dirinya bahkan dengan pekerjaan seseorang
akan merasa terhormat .
Karena, dengan hasil tangannya
sendiri mereka mampu bertahan hidup sungguh berbeda jika dibandingkan dengan
seseorang pengemis yang selalu meminta les kasih orang lain. Bekerja akan
menaikkan derajat suatu bangsa di hadapan bahasa lain.sebagai contoh,
penghormatan, penghargaan, serta penilaian terhadap bangsa cina dan jepang.
Semua bangsat lu merasa segar dan mengajukan jempol atas semua white kerja atau
usaha cina dan jepang dalam setiap percaturan kehidupan kedua bangsa ini dia
perhitungan oleh bangsa lain Semua bangsat lu merasa segar dan mengajukan
jempol atas semangat kerja atau usaha china dan jepang dalam setiap percaturan
kehidupan kedua bangsa ini diperhitungkan oleh bangsa lain.
Dalam Islam bekerja bukan
sekedar untuk mendapatkan materi , tetapi lebih jauh dan lebih dalam dari itu
bekerja sebagai upaya mewujudkan firman allah swt sebagai bagian dari keimanan
nya.Dengan demikian bekerja merupakan aktivitas yang mulia dengan bekerja iya
dapat melaksanakan perintah lapindo allah swt lainnya, seperti zakat,infak ,dan
sedekah.
Bekerja di dunia merupakan salah satu cinta
dan menuju akhirat. Karena itu bekerja buka semata-mata mencari penghidupan
dunia. Cara kerja kita akan menentukan apakah kita akan mendapat kebahagiaan di
akhirat atau tidak? Maka, setiap langkah kerja kita akan diminta tell tahun
jawabannya di hadapan allah swt kelak .
Dalam kerja ada keberkahan, seperti
kisah yang dialami Ali bin Abi Thalib.suatu pagi ,Ali bin Abi Thalib
meninggalkan Madinah untuk mencari pekerjaan demi menghidupi anak anaknya. Ia
menemui seseorang perempuan yang sedang mencari pekerjaan untuk mengusung air
dari sumur sebuah lubang tanah.Ali bin Abi Thalib pun bekerja pada perempuan
itu.setiap bejana air yang dipindahkan, ia memperoleh upah satu kurma.daru
pekerjaan tersebut,Ali mendapatkan 20 kurma .ia pun membawa pulang upahnya.
Rasulullah SAW menyambut kedatangannya seraya menanyakan apa yang dibawanya.Ali
menjawab," ini adalah kurma - kurma yang kuperoleh sebagai upah kerja. Aku
bekerja hingga kedua tanganku memar karena menimba air dari sumur dengan tali
rami kering ." Rasulullah SAW mengusap kedua tangan Ali , menepuknya,lalu
mengusapkan ke wajahnya sembari berkata," itulah tangan yang diberkahi
Allah ." Demikianlah,bahwa dalam setiap usaha yang dilakukan dengan cara
halal untuk menafkahi anak - istri akan menjadikan hidup penuh berkah dari
Allah SWT.
Beberapa bab dalam buku ini
menjadi motivasi kerja dalam islam seperti menjelaskan konsep rezeki yang bukan
saja hasil kerja dengan mengangkat cerita sejarah Imam besar yang taat ahli
hikmah, dialah Imam Jahidi yang mengisahkan kesendiriannya dalam sebuah Gua di
hutan dan tidak terjangkau manusia, yang memberi hikmah bahwa Allah akan
memberikan rezeki dimanapun kita berada dan bukan hasil kerja semata. Akan
tetapi,banyak orang memaknai rezeki begitu sempit, yaitu uang atau materi .
pemahaman umum yang melekat adalah rezeki merupakan hasil kerja seseorang.
Rezeki, menurut para ulama,
Ialah apa saja yang bisa dimanfaatkan ( dipakai, dimakan,atau dinikmati) oleh
manusia.Rezeki dapat berupa uang,makanan , ilmu pengetahuan, rumah, kendaraan,
pekerjaan,anak - anak , istri, kesehatan, ketenangan,dan segala sesuatu yang
dirasa nikmat dan membawa manfaat bagi manusia.
Rezeki merupakan kelengkapan
hidup yang pasti Allah karunikan kepada makhluk hidup di dunia , khususnya
manusia.sebagaimana ajal , keberadaan rezeki manusia telah dijamin Allah
SWT.Tidak ada manusia hidup di dunia tanpa dilengkapi rezeki.rezeki adalah
segala yang dapat diambil manfaatnya. Wamimma razaqnahum yunfiquun( menafkahkan
sebagian rezeki) yaitu memberikan sebagian dari harta yang telah diberikan oleh
Allah SWT kepada orang orang yang disyariatkan oleh agama memberinya.Termasuk
ke dalam golongan orang - orang tersebut adalah kaum fakir,miskin ,
kerabat,anak anak yatim ,dan lain lain .
Banyak kalangan memiliki
pemahaman berbeda - beda terhadap makna rezeki ini . pemahaman makna tersebut
akan menentukan cara seseorang dalam memperlakukan rezeki yang ada
padanya.seperti 3 model pemahaman tentang makna rezeki.
a . Sebagai
kepemilikan
Sebagian orang memahami bahwa rezeki yang
di dapat menjadi miliknya sepenuhnya .tidak ada campur tangan pihak lain dalam
mendapatkan rezeki tersebut,baik orang lain ataupun Allah SWT.segala sesuatu
yang diperoleh adalah hasil kerja kerasnya semata . orang yang berpaham
demikian jauh dari rasa syukur dan sangat sulit sulit untuk membagi rezekinya
dengan orang lain .
b
. Sebagai pemberian
Segala rezeki yang diperoleh
seseorang di dunia adalah semata - mata pemberian Allah SWT. Rezeki bukanlah
hasil dari kerja seseorang.sementara , kerja hanyalah sebatas halal ( jalan)
atau perantara untuk mendapatkan rezeki.sedangkan ,sebab utama diperolehnya
rezeki adalah pemberian dari Allah SWT.Ada banyak perantara bagi seseorang
untuk mendapatkan rezeki.Bisa melalui kerja yang dia lakukan,melalui orang
lain,atau menemukan sesuatu di jalan,dan sebagainya.
c
. Sebagai amanah
Sebuah amanah yang harus di
pertanggung jawabkan kelak di hadapannya.inilah pemahaman sesungguhnya tentang
rezeki.pemahaman ini akan mengantarkan seseorang pada rasa tangung jawab yang
tinggi terhadap rezeki.dengan demikian,sang pemilik dapat mengambil kembali
semua rezeki, kapanpun dia berkehendak.jika seseorang telah memiliki pemahaman
ini tentunya ia takkan menolak kehendaknya dan takkan membuatnya stres atau
bingung. Mereka pun akan berhati hati dalam mengelola rezekinya.
Menguak
misteri Rezeki yang Berkah
Dalam bekerja,kita berharap mendapatkan
rezeki untuk kita berikan dan nafkahkan pada keluarga.Nafkah tersebut akan
menjadi darah mengalir keseluruh anggota tubuh, serta menggerakkan seluruh
pikiran dan sikap dalam keseharian.jika nafkah tersebut berasal dari hasil
kerja yang tidak baik syubhat, makruh,
ataupun haram tentu darah yang mengalir dalam tubuh keluarga kita menjadi haram
.
Semuanya itu tentunya akan
memengaruhi pikiran dan perasaan.mungkinkah seseorang bisa berpikir jernih
dengan otak yang haram ? Bisakah seseorang menunaikan ibadah dengan baik dan
merasakan keagungan tuhan jika seluruh organ tubuh diliputi unsur unsur yang
haram ? Mungkinkah Allah SWT berkenan untuk menerima ibadah dari tubuh yang
penuh dengan unsur - unsur haram ? Semua itu harus kita pikirkan secara serius!
Sebuah peribahasa mengatakan: " akibat nila setitik, rusaklah susu
Sebelanga" akibat setitik rezeki haram yang mencampuri nafkah halal ,akan
haramlah keseluruhan rezekinya.
Sebaliknya , dengan nafkah yang
halal, makanan yang dibeli pun menjadi halal , perlengkapan ibadahnya halal ,
perabotan rumah tangganya halal , perlengkapan ibadahnya halal , dan biaya
pendidikan anak-anaknya halal semua yang diperoleh dengan nafkah halal
menjadikan perang-perang halal pula. Kita akan merasa lega apabila memakan
makanan halal dan menggunakan barang-barang halal. Tidak curiga,was was ,
takut,dan khawatir. Ibadah pun bisa dilaksanakan dengan baik dan khusyuk.
Untuk itulah, wahai para pekerja
muslim diwajibkan atas diri kalian untuk mencari rezeki dan dilarang duduk
berpangkat tangan sampah bekerja. Dalam mencari rezeki di tol jangan sampai
keliru ada banyak cara dan bentuk dalam mencari rezeki , jangan sampai kita
terperosok ke dalam pekerjaan harap usahakan lah mencari nafkah dengan jalan
halal dan diridhoi oleh allah swt agar terhindar dari kehidupan yang hina.
Hendaknya kita senantiasa bekerja
dan berupaya keras agar pekerjaan yang kita laksanakan selalu benar. Selalu
berada dalam batas-batas kebaikan dan kebenaran sehingga hasil yang didapatkan
dengan Rezeki ataupun gaji menjadi harta yang halal.Di sinilah pentingnya
bekerja dengan dasar hati nurani setiap langkah kita dalam pekerjaan selalu
ditimang dan di konsultasikan pada hati yang bersih penuh cahaya selalu mendengarkan
panduan bisikan suara-suara kebenaran selatan nilai-nilai kesucian.
Bertawakal kepada allah swt
berarti mendayagunakan seluruh potensi diri untuk memikirkan cara-cara yang
benar dan tepat dalam melakukan pekerjaan. Tongsis kerja di mulai dengan
bertawakal yang bersandar keberadaannya. Lalu kirim ini akan tujuan bekerja
serta cara melakukan kerja. Gak tersebut akan mengantarkan kita pada hasil
kerja yang penuh berkah.
Wujud dan ciri bekerja dengan terdiri
dari 10 ciri dengan tambahan ilustrasi oleh penulisnya beberapa ciri itu
seperti mengawali kerja dengan niat manjaga agama, ikhlas dalam
bekerja,menghadirkan Allah SWT dalam bekerja sampai pada layanan prima yang
merupakan rangkuman dari etos kerja islam. Selama ini, banyak orang bekerja
untuk mengejar matahari belaka demi kepentingan duniawi mereka tak sedikitpun
memedulikan kepentingan akhirnya kelak ,di mana mereka akan kekal di dalamnya
sudah saatnya para pekerja karyawan dan pegawai mulai mengubah cara pandang terhadap
pekerjaan yaitu dengan menjadikannya sarana atau jembatan menuju akhirat. Maka , mulailah bekerja dengan hati nurani.
Lalu mengapa rezeki yang
dijaminkan kepada manusia itu tidak sama setiap orang, Imam Malik begitu
kagum terhadap kecerdasan Asy-Syafii santrinya "sesungguhnya aku melihat
Allah telah menaruh cahayadi hatimu, maka jangan kmu padamkan cahaya itu
dengan kemaksiatan". Para. Spritualis ini menyampaikan bahwa
kemaksiatan2 itu akan mempersempit rezekimu. Walaupun kadang ada orang suka
berbuat maksiat pada Allah SWT hidupnuya baik2 saja, bahkan memperoleh
jabatan dan posisi terhormat, dan keluarganya bahagia sejahtera.
Model
bekerja dengan Hati Nurani
(
Model oleh Akh.Muwafik saleh)
1
.Niat : Menentukan Arah
Luruskanlah niat saat bekerja. Niat
inilah yang akan menentukan arah pekerjaan kita . kalau Kita berniat bekerja
hanya untuk mendapatkan gaji , tentu hanya itu pulalah yang kita dapatkan. Jika
niat bekerja sekaligus untuk menambah simpanan Akhiar , mendapatkan harta halal
,serta menafkahi keluarga,tentu kita akan mendapatkannya sebagaimana niat kita
. ingatlah selalu bahwa nilai pekerjaan yang dilakukan sangat tergantung pada
niat kita . untuk itu , luruskanlah niat kerja dan niatkan hanya untuk
kepentingan Allah SWT.selalu mendahulukan kepentingan akhirat di atas
kepentingan dunia dalam bekerja. Kalian kita untuk mengumpulkan harta dunia
semata, kita memang akan mendapatkan dana untuk sedikitpun pahala akhirat akan
didapatkan hasil kerja kita selama ini takkan bertahan mendampingi kira di
akhirat kelak.
2 .
Agama panduan Bekerja
Agama memandu setiap manusia tentang
sebagaimana seharusnya ia bersikap dalam kehidupan. agama hadir guna memberikan
petunjuk pada umat manusia agar dapat menapaki kehidupan dengan benar.islam
telah lahir dengan mengatur seluruh rangkaian sikap dalam kehidupan.Mulai dari
hal terkecil seperti memotong kuku sampai masalah yang besar , seperti perang .
semuanya tidak luput dari aturan Islam . Begitupula untuk masalah
pekerjaan.semua hal tentang bekerja ataupun pekerjaan juga telah diatur oleh
Allah SWT.
3 .
Allah SWT Bersama Mereka yang Bekerja.
Jika kita selalu merasa dilihat dan
diawasi oleh Allah saat bekerja , setiap langkah kerja kita tentu akan
menampilkan yang terbaik,jujur,penuh semangat,dan disiplin.walaupun bekerja
dalam kesendirian, tanpa ada pimpinan yang mengawasi kita . penyimpanan dan
segala bentuk kemaksiatan yang kerap kali terjadi dalam kehidupan kerja
disebabkan tidak adanya kesadaran bahwa selalu ada yang mengawasi dan melihat
kita.Hal tersebut karena Allah SWT tidak di hadirkan dalam diri kita .sama saja
dengan meremehkan dan menyinggung Allah SWT.di saat kita menghadirkan Allah SWT
dalam bekerja,kita akan merasa dia melihat setiap pekerjaan yang kita
lakukan.Maka , mintalah kepada Allah SWT akan setiap permasalahan dan kesulitan
pekerjaan yang kita hadapi.
4. Hati sebagai pusat pertimbangan
Pemenuhan kebutuhan bagi hati
adalah dengan menerima dan tunduk pada nilai - nilai kebaikan dan
kebenaran.Dalam bekerja, cobalah hidupkan hari kita . dengarkanlah bisikan
bisikan kebenaran yang disuarakannya.jujurlah dengan suara suara itu. Sadarkan
dan pahamkan diri ini untuk mau mengikutinya . ingatlah, selama ada
keinginan,di situ ada jalan kemudahan.
Sejatinya,hati akan selalu membisikkan
nila - nilai kebaikan pada diri ini .ia memiliki keinginan agar diri kita tetap
berada di jalan kesucian, tidak di kotori oleh keburukan, keterpurukan,dan
kehinaan .
Begitu
pula dalam kehidupan kerja kita ikutlah bisikan - bisikan kebaikan dan kebenaran
di setiap langkah kerja kita .buang jauh - jauh ajakan kemungkaran.
5 .
Takwa dalam Bekerja
Pertolongan Allah SWT datang kepada
mereka yang berjuang dijalannya dengan kepatuhan mutlak ( takwa) . Pertolongan
tersebut datang dari arah yang tidak disangka-sangka, seperti yang terjadi pada
masa perebutan konstantinopel ( Romawi Timur) oleh pasukan Turki .
Terdapat dua pengertian takwa yang
dimaksudkan dalam tulisan ini.
Pertama
taat melaksanakan perintah dan
menjauhi segala bentuk larangannya.secara umum pengertian ini telah dipahami
masyarakat.
Kedua
,sikap tangung jawab seorang muslim terhadap keimanan yang telah diyakini
dan diikrarkannya.
6. Janji Allah SWT Bagi orang yang bertakwa
Ketakwaan kita dalam bekerja
bukanlah aktivitas yang sia - sia tanpa sebuah balasan.Allah SWT menjamin
balasan kepada orang -orang yang bertakwa dalam kehidupan ini , termasuk dalam
bekerja.balasan Allah SWT dapat berupa:
-
Dimudahkan jalan keluar dari berbagai kesulitan yang dihadapi.
-
Diberi rezeki yang tiada di sangka - sangka datangnya
-
Dilimpahkan berkah dari langit dan bumi .
-
Tidak akan merasa khawatir dan tidak pula bersedih hati.
-
Diberi pertolongan dalam kehidupan dan Diberi kemudahan untuk dapat membedakan
antara kebenaran dan kebaikan .
-
Diberikan pahala yang terbaik di akhirat.
7 .
Ikhlas Dalam Bekerja
Salah satu syarat kunci
diterimanya amal perbuatan manusia di sisi Allah SWT adalah iklhas.Ibadah atau
Amaliah apa pun yang dikerjakan tanpa keikhlasan, niscaya akan sia sia
belaka.iklhas itu tempatnya pada niat awal , tujuan,dan maksud , bukan pada
amalan lahir ataupun ucapan semata . untuk memunculkan sikap ikhlas dalam
bekerja perhatian beberapa hal berikut.
1
.luruskan niat
Kita bekerja hanya untuk Allah SWT semata .
Bekerja untuk mencapai rezeki halal, menafkahi keluarga,dan menambah amal
ibadah.maka , sempurnakanlah ikhtiar, laksanakan pekerjaan dengan terencana,
bekerja yang terbaik,penuh semangat,dan profesional.
2.
Lakukan hal - hal besar dalam pekerjaan,lalu lupakanlah
Jangan pernah mengingat kembali kebaikan -
kebaikan yang pernah dilakukan dalam bekerja . misalnya, anda sukses melakukan
tugas sehingga menguntungkan tempat kerja atau pernah membantu rekan
kerja.kebaikan tersebut tidak perlu di ungkit kembali atau di sampaikan kepada
orang lain.
3 .
Fokuslah hanya pada pekerjaan saat melaksanakan tugas
Tidak perlu melihat ke kanan -
kiri ,apakah ada orang yang melihat, membincangkan, menilai,memuji, ataukah
mencela? Lakukanlah tugas dengan sungguh - sungguh.
4.
Perbanyak istighfar dan kembalilah pada niat semula
Walaupun dipikirkan kita terbesit godaan
yang merusak dan membuat kita bimbang akan keikhlasan kita , berlindunglah pada
Allah SWT dari godaan setan.mimtalah tolong kepadanya agar kita diberikan
kekuatan untuk menghadapinya
8. Amal prestatif
Seseorang yang bekerja dengan Hati
Nurani akan selalu terobsesi untuk dapat menampilkan cara kerja terbaik dan
manfaat bagi orang lain . Baginya tiada pilihan dalam hidup, kecuali
menampilkan yang terbaik.karena ,ada kesadaran bahwa kehidupan ini hanya
diperuntukkan bagi mereka yang terbaik.ketahuilah bahwa ,pada hakikatnya,kita
ini adalah wujud dari penciptaan terbaik.Hakikat kehidupan adalah untuk
menampilkan yang terbaik dalam kehidupan.
Profesional merupakan wujud utama
dari komitmen untuk menampi kerja yang terbaik.sikap profesional dalam bekerja
dapat ditunjukkan dengan adanya unsur kerapian.Bahus ,ahli, bekerja tidak asal
- asalan , disiplin serta mengoptimalkan segala kemampuan yang dimiliki.sikap
inilah yang akan mengantarkan pekerjaan terbaik di sisi Allah SWT.
Seseorang yang bekerja dengan Hati
Nurani juga terobsesi untuk dapat memberikan manfaat bagi orang lain, tempat
kerja nya ,dan lingkungan sekitarnya.Hal tersebut diyakininya sebagai wujud
rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberi penghidupan dan rezeki melalui
pekerjaan.mereka juga menyadari bahwa cara ini akan mengantarkan menjadi
manusia terbaik di sisi Allah SWT dan Rasul-nya .
9 .
Syukur prestatif
Kunci menggapai ketenangan dan
kebahagiaan dalam kehidupan adalah bersyukur atas segala bentuk nikmat yang
Allah SWT berikan. Bersyukur pula
atas segala bentuk realita yang
dihadapi,seraya meyakini bahwa itulah yang terbaik menurut allah swt untuk
kita. Halo terkadang tidak sedikit orang mengeluh terhadap kondisi yang sedang
dihadapinya.
Tidak semua kenyataan yang terjadi sesuai
dengan harapan dan keinginan kita. Namun sadarilah bahwa segala yang terjadi
dalam kehidupan dan diri kita , berada film genggaman, kekuasaan,dan
pengetahuan Allah SWT.Terkadang ,kita merasa apa yang kita harapkan merupakan
sebuah kebaikan untuk kita . padahal,bisa jadi tidak bagi Allah SWT , begitu
juga sebaliknya.
Untuk itu , syukurillah segala
keadaan yang telah kita alami karena allah swt itu mahaadil, maha pengasih,dan
maha penyayang pada hambanya.dia pasti akan memberikan yang terbaik sesuai
kadarnya masing - Mading walaupun sering kali kita kita tidak menyadarinya.
Cobalah renungan peristiwa-peristiwa yang pernah kita alami. Menurut tanggapan
kita tentu ada beberapa peristiwa yang begitu buruk namun kita dipotong juga
kan rahasia hikmah yang luar biasa beberapa waktu kemudian sikap syukur inilah
yang mengundang datangnya nikmat allah swt.
Di saat kita mendapatkan
nikmat,lalu kita bersyukur, sang pemberi Nikmat tentu akan senang dan simpatik
. Karen itulah,Dia menambah nikmatnya kepada kita .rasa syukur kita wujudkan
dengan meningkatkan kualitas ibadah bekerja lebih baik lagi, bertambah
semangat, serta menyebarkan sebagian rezeki yang diperoleh.
Wujud nikmat yang diperoleh
dapat berupa: ditambahnya kuantitas dan kualitas rezeki dalam bentuk keberkahan
rezeki, di bukanya peluang yang lain , dinaikkan jabatannya, orang lain menjadi
simpatik, tambah teman ,dan secara personal hari menjadi tenang.
Macam
- Macam syukur prestatif
a .
Syukur kepada Allah SWT
Yaitu
sikap syukur yang ditunjukkan oleh seorang hamba atas segala karunia yang telah
diberikan nya kepada kita, karunia berupa telah diciptakannya diri ini sebagai
sebaik - baiknya ciptaan. Maka ,wujud suku yang harus ditampilkan adalah
meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT.
b.
syukur atas pekerjaan
Yaitu
sikap syukur yang harus ditunjukkan seorang pekerja atas nikmat pekerjaan yang
telah diperolehnya.Betapa banyak orang di sekitar kita yang tidak memperoleh
pekerjaan; terkena PHK , pendapatan tidak tetap,atau bekerja diluar negeri dan
mendapat perlakuan tidak manusiawi.
c .
Syukur atas harta.
Sikap
syukur yang harus dimunculkan dalam diri kita karena betapa banyak nikmat
Rezeki yang telah Allah SWT berikan kepada kita . cobalah perhatikan betapa
banyak orang yang pendapatannya pas - pasan ,hanya cukup untuk bertahan hidup
sehari dan itu pun harus dia dapatkan dengan kerja amat keras .lalu ,coba
bandingkan dengan diri kita .tidak ada kata lain,kecuali mengucapkan suku
kepada Allah SWT.hanya dengan mengeluarkan zakat ,infak , sedekah,serta
membelanjakannya di jalan yang benar.maka rasa syukur dapat terwujud.
d .
Syukur atas segala hal
Syukur
atas segala karunia yang telah diberikan Allah SWT,baik kesehatan, usia, waktu,
maupun kehidupan kita . bahkan, Rasulullah Saw mengingatkan kita agar mampu
mengoptimalkan segala kondisi yang ada dengan sebaik - baiknya.
Cara
memunculkan Rasa syukur
1 . ingatlah masa lalu alih - alih selalu
mengkhayalkan masa depan
2.. Lihatlah mereka yang di bawah alih - alih
selalu melihat mereka yang di atas .
3. Tanamkan sikap selalu merasa cukup alih -
alih selalu merasa kurang.
4 . Menemukan hikmah alih - alih mengeluh
akan realita dan menyalahkan orang lain.
5 . Sadarlah bahwa segalanya adalah amanah
alih - alih merasa sebagai hak milik .
Sungguh , hidup ini dan apa pun
yang melekat pada tubuh ini hanyalah sebatas amanah.sebuah titipan belaka,dan
kita tidak memiliki hak sedikit pun selain gak pemeliharaan dan pemanfaatan
yang terbaik.karena itu ,kita wajib bersyukur atas amanah atau titipan yang
dipercayakan kepada kita,tidak layak bagi kita untuk mengeluh disaat titipan
itu di ambil oleh pemiliknya.
10 .
Silaturahmi membuka pintu rezeki
Bekerja dengan Hati Nurani mensyaratkan
adanya kemampuan untuk menjamin silaturahmi dengan baik antar sesama, khususnya
antar pekerja.Hubungan baik merupakan inti dalam interaksi sosial.hubungan baik
ini dapat terbangun karena adanya hubungan Rahim ( kasih sayang) yang kuat
antar sesama.ingatlah , sesungguhnya kita ini berasal dari suatu keluarga yang
menjadi keluarga besar umat manusia
Jadikanlah tempat kerja kita sebagai
rumah bersama. Tempat berkumpulnya sebuah keluarga besar .di situlah berkumpul
sahabat - sahabat kita ,teman untuk berbagi,saling mendukung, menolong,serta
mengasihi dan menyayangi.semuanya itu semata - mata ingin mewujudkan ajaran
Allah SWT.
Silaturahmi atau hubungan baik
terbangun dari sifat Arrahman dan Arrahim ( belas kasih sayang) yang dimiliki
Allah SWT.sifat yang harus kita bumikan dalam keseharian kita. Sifat kasih dan
sayang ini ,harus tercermin dan mendarah daging dalam kehidupan sehingga dapat
menjadikan hidup lebih tentram dan bahagia.
Yakinlah bahwa hubungan baik yang kita
bangun , ukhuwah yang kita rajut takkan bernilai sia - sia dan merugikan diri
kita . Allah SWT tidak akan pernah melupakan hamba - hambanya yang melakukan kebaikan.salah satu
janji Allah SWT melalui Rasul-nya adalah meluaskan rezeki dan memanjakan Umur
mereka yang mampu menyambung silaturahmi.
Realitas ini adalah sebuah ujian
dari Allah yang oleh Rasulullah disebut Istidraj. Di bagian akhir buku ini
mnjelaskan virus pengundang dosa di tempat kerja, pesan Ali bin Abi
Thalib "Barang siapa yang menginginkan keperkasaan tanpa kehinaan hebat
tanpa kekuasaan, kaya tanpa harta, wibawa tanpa di dukung
nasab, maka jauhkan nafsunya dari kehinaan maksiat menuju keperkasaan
taat".
Bekerja dengan hati nurani
menjauhkan dari virus iri, dengki, sombong, cinta dunia
bahkan sampai menghalalkan kemungkaran, dan ini berakibat pada kehinaan
di dunia dan di akhirat, tetap berada di rel kebenaran keteguhan akan
keyakinan dan komitmen, pesan Rasulullah kelak di akhir zaman kemungkaran
akan merajalela dan orang yang teguh pada pendirian ibarat mengenggam bara api
dan mendapat penolakan dan cemoohan dari yang lain, orang seperti ini
akan memperoleh sama dengan pahala para sahabat yang mengamalkan seperti itu
(HR. Ibnu Majah)
Melalui buku ini akan diperoleh
pengetahuan dan bsgaimana memaknai pekerjaan sebagai ibadah didukung beberapa
surah dan kumpulan hadis dan di setiap awal bab disertakan pesan-pesan bijak
para ulama, dibubuhi istilah-istilah dalam Alqur'an sebagai pendukung
mudahnya mengingat informasi yang disampaikan dalam buku ini.
Web Resmi
IG SMKN1KTS
Facebook
Group Alumni